Proses pengaturan (shaping) bagian dari sebuah koneksi jaringan ke arah dunia luar dan memutuskan pemakaian bandwidth yang diperbolehkan berdasarkan aktivitasnya. biasanya digunakan dengan Internet Service Providers (ISP), disini digunakan sebuah tool untuk membatasi atau mengatur pemakaian bandwidth oleh user. Sebuah ISP boleh menggunakan bandwidth shaping untuk membatasi kemampuan seorang user untuk mengambil alih kontrol terlalu besar untuk internet gateway. Bandwidth shaping biasanya juga sering disebut bandwidth management.
Berikut langkah-langkah untuk melakukan shapping bandwidth:
1. Klik menu Queues > Queues Tree, klik tanda (+) merah
Pada tab General, isikan:
Nama : gigih dan tedy (kami mengambil 2 bagian)
Target address : 192.168.10.6 dan 192.168.10.3.
Max limit upload dan download : 64 kbps (Tergantung keingnan anda)
Burst threshold : 128 kbps (tergantung keinginan anda)
Burst time : 2
Setelah konfigurasi di atas selesai, kita dapat menggunakan menu torch untuk mengecek apakah bandwidth yang telah ditentukan berjalan dengan baik. Sekaliguis kita dapatt melihat trafik dari ip yang kita setting tadi. Berikut tampilan dari menu torch.
Dari gambar dapat dilihat bahwa Tx dan Rx Limit yang ditampilkan menunjukkan limit bandwidth yang telah dibuat sebelumnya.disini terdapat 3 icon warna yaitu Icon berwarna hijau menunjukkan bandwidth yang digunakan kurang dari batasan atau limitnya. Jika icon berubah menjadi warna kuning, berarti bandwidth mendekati full dan jika berubah menjadi merah, berarti bandwidth yang telah disediakan telah digunakan seluruhnya.gambar diatas sudah berwarna merah berarti sudah melewati batas maksimum bandwidth.
Max-limit merupakan batas maksimal bandwidth .
Burst-limit merupakan batasan maksimal bandwidth yang dapat dikonsumsi dalam waktu yang singkat yang ditentukan dengan burst-time.
Burst-Thres merupakan pemicu atau trigger atau titik pembalik atau batasan bandwidth riil yang diterima sebagai pembatas burst-limit.
Berarti dari konfigurasi shaping 2 komputer tersebut dapat memperoleh bandwidth penuh selama traffic riilnya belum mencapai 128kbps, jika dia sudah mencapai traffic riilnya maka secara otomatis bandwidth yang dia dapatkan akan berangsur-angsur turun menuju 64 kbps. Skenario seperti ini sering diterapkan di warnet yang lebih mengutamakan klien yang browsing daripada klien yang melakukan download. Dengan menggunakan konfigurasi seperti diatas sering kali klien yang browsing akan merasa cepat karena mereka sering kali mendapatkan 128 kbps sedangkan jika mereka mulai melakukan download data dari internet maka jatah koneksi mereka akan turun menjadi 64 kbps.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar